MAY 04, 2018@17:00 WIB | 2,412 Views
Saat musim hujan, kenyamanan dan keselamatan berkendara merupakan hal mutlak. Banyak hal yang mesti dipahami untuk mengendarai mobil saat musim hujan, khususnya fitur yang tersedia, agar perjalanan Anda lebih aman. Setidaknya meminimalisir potensi kecelakaan. Berikut ini fitur yang wajib Anda pahami saat kondisi hujan.
(Banyak fitur kendaraan yang mesti dipahami untuk menghadapi guyuran hujan)
Kontrol Traksi
Curah hujan yangtingggi ditambah buruknya drainase jalan membuat genangan air, menjadi hal yang lumrah ditemui di jalanan Ibu Kota. Nah saat jalan licin, traksi roda akan berkurang sehingga dapat mempengaruhi pengendalian mobil. Fitur kontrol traksi dapat meminimalkan kondisi tersebut. Sistem akan mendeteksi gejala selip pada roda dan mengurangi aliran tenaga ataupun mengaplikasikan rem secara otomatis untuk kembali mendapatkan traksi.
ESP
Pada prinsipnya ESP merupakan pengembangan dari kontrol traksi. Cara kerjanya, sensor sanggup menganalisa gerakan lingkar kemudi, perputaran roda, hingga pergerakan bodi mobil. Jika mobil dirasa bergeser dari arah yang seharusnya, maka sistem akan bereaksi dan mengatur tekanan rem yang berbeda pada keempat roda. Dalam kondisi hujan, ESP akan sangat membantu utamanya ketika Anda berkendara di luar kota.
(Sistem pengereman yang makin canggih membuat berkendara terasa nayaman)
ABS
Masih berhubungan dengan genangan air. Hal ini membuat kinerja pengereman menjadi tidak maksimal. Bisa saja roda sudah terkunci namun licinnya jalan membuat mobil ‘nyelonong’sulit terkendali. Saat ini ABS alias anti-lock braking systemsudah tersedia pada mobil di segmen menengah ke atas.
Cara kerja ABS adalah sensor mendeteksi gejala rem yang mengunci, maka sistem akan mengurangi tekanan rem sehingga roda dapat kembali berputar, sembari terus melakukan pengereman. Proses ini dilakukan berulang kali hingga mobil benarbenar berhenti. Hasilnya, jarak pengereman pada kondisi basah pun lebih pendek jika dibanding mobil tanpa ABS.
Heater
Fitur ini familiar ditemui pada mobil Eropa yang mengenal empat musim. Di Indonesia sebetulnya jarang terpakai. Namun sah-sah saja rasanya pakai heater jika kondisi kabin terasa sangat dingin. Perhatikan juga, agar kaca jangan sampai berembun. Masih ada fitur lagi berkenaan suhu kabin yaitu climate control. Dengan mematok suhu pada angka tertentu, sistem akan menyesuaikan heater maupun cooler sehingga kabin terasa hangat dan nyaman.
(Wiper belakang kerap dianggap sepele oleh pengemudi)
Wiper Belakang
Guyyuran hujan yang deras dan cipratan air kotor membuat kaca belakang mobil tak tembus pandang. Gunakan wiper belakang pada mobil jenis hatcback, SUV dan MPV untuk menyeka kotoran serta air pada kaca belakang. Sebaiknya tidak mengabaikan fitur ini, meskipun terkadang dianggap sepele.
Rear Foglamp
Dalam kondisi kurangnya pencahayaan, lampu belakang akan membuat mobil kita dapat terlihat oleh pengendara lain. Pun demikian saat turunnya hujan. Dengan jarak pandang kurang dari 10 meter, butuh ‘alat’ identifikasi mumpuni agar mobil tetap terlihat dengan jelas. Di sinilah rear foglamp berfungsi.
Saat melaju di hujan deras,jangan pernah gunakan lampu hazard karena bisa membingungkan pengendara lain. Lampu hazard hanya digunakan saat mobil berhenti dan darurat. Jika hujan semakin deras, sebaiknya menepi dan berhenti demi keselamatan berkendara.
(Hilangkan embun pada kaca mobil pakai defogger)
Defogger
Perbedaan temperatur antara kabin mobil dengan udara luar seringkali membuat kaca mobil berembun. Terdengar sepele, namun hal ini berpotensi mengganggu pandangan Anda ke jalan. Salah-salah, Anda tidak menyadari keberadaan kendaraan lain saat hendak berpindah jalur.
Defogger merupakan kawat pemanas yang terletak pada kaca belakang untuk menguapkan embun. Dalam mobil premium, juga terdapat kaca spion anti embun. Membuat pengendaraan pun semakin aman. Namun jangan lupa untuk mematikan rear defogger saat kaca sudah tidak berembun, karena akan berimbas pada kaca mobil. (alx/timBX)