OCT 02, 2024@19:30 WIB | 309 Views
Tingginya pertumbuhan konsumsi mobil listrik dari Januari hingga Agustus 2024 sebesar 177% atau sekitar 23 ribu unit, menjadi kabar positif dan negatif sekaligus. Masyarakat mulai open mind dengan mobil atau motor listrik yang zero emission. Disisi lain sisi negatifnya, seluruh mobil dan motor listrik yang dibeli masyarakat, tidak dibekali dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) khusus untuk kebarakan disebabkan lithium yang mencapai 2000 derajat celcius. Bila dibandingkan dengan kebakaran diluar lithium hanya sekitar 600 celcius.
Memahami bagaimana kondisi kebakaran mobil atau motor listrik, dimulai dari letupan api terjadi karena reaksi eksoterm, pada baterai lithium karena over current. Kedua, ada impact dan ketiga terjadi karena short circuit.
Pada case yang terjadi, baterai lithium yang terbakar, terjadi karena thermal runaway. Paling sering terjadi kebakaran pada motor atau mobil listrik, karena baterai lithium sendiri mulai melemah dan terjadi lost capacity.
Secara kapasitas 1 cycle baterai biasanya satu kali charge dan satu kali discharge. Sementara, kekuatan baterai biasanya bisa 1000 atau 1500 cycle bergantung merek. Selepas melewati cycle akan terjadi lost capacity. Hematnya saat membeli sebuah mobil atau motor EV, konsumen sewajarnya bertanya berapa live cycle sebuah baterai.
"Dengan baterai yang sudah lost capacity, saat dicharge, risiko panas baterai makin tinggi. Kemungkinan thermal runaway, kondisi kimia katoda dan annoda sudah mulai jenuh. Kondisi baterai saat stanby, dan saat digunakan biasanya indikator panasnya muncul di dashboard, kalau tahun berikutnya sudah mulai naik, itu perlu waspada," tutur salah satu instruktur di Indolok Bakti Utama.
Saat terjadi kebakaran baterai lithium tugas pertama adalah menyemprotkan APAR khusus untuk lithium. Petugas menarik kait pengaman dan menyemprotkan Lith Pro ke bagian api. Kebakaran terjadi dua kali, pertama cell yang lemah karena over current. Kebakaran kedua muncul akibat dinding pemisah antar cell baterai terbakar menyebabkan semburan api kedua kali.
Petugas Damkar berhasil menjinakkan api pada kebakaran pertama dengan tabung Lith Pro 5 kg dan Lith Pro 1 kg untuk kebakaran yang kedua. Produk Lith Pro Fire Extinguisher diproduksi oleh Indolok Bakti Utama, yang berbahan hidrochloro carbon. Materi ini bertugas mengurangi panas dan oksigen. Agar mudah dalam memadamkan api, tanpa residu dan aman untuk kehidupan serta lingkungan.
Lith-PRO Fire Extinguisher adalah alat pemadam yang dirancang khusus untuk menangani kebakaran yang disebabkan oleh kerusakan atau kebakaran pada baterai Lithium-ion.
Pentingnya APAR juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta diperkuat dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2021 Tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor.
Fitur unggulan dari Lith-PRO meliputi:
100% Bebas Fluorine: Bahan aktif dalam Lith-PRO sepenuhnya bebas dari fluorine, sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, produk ini non-korosif, sehingga aman digunakan pada berbagai jenis permukaan tanpa risiko kerusakan
Agen Control untuk Gas, Cairan Mudah Terbakar dan metal mudah terbakar : Dengan kemampuan untuk memadamkan berbagai jenis kebakaran, baik dari gas, cairan dan Metal , Lith-PRO menawarkan fleksibilitas yang diperlukan di berbagai situasi darurat. [Ahs/timBX]