MAR 26, 2018@14:00 WIB | 3,051 Views
Namanya seni memang tak pernah mengenal batas. Lewat seni, batas kreativitas seakan diuji. Seperti sosok Karmuddin Dzuhri yang berkarya lewat seni cukil kayu. Salah satu seni tertua yang mengukir gambar pada media berupa kayu yang nantinya diaplikasikan pada media kertas, kain, atau pakaian.
Pada kesempatan kali ini tim BlackXperience berkesempatan untuk bersua dan berbincang dengan sosok yang akrab disapa Udin ini di markasnya yang bernama Galeri Art Cukil. Penasaran dengan sosok dengan karya uniknya ini? Simak bincang-bincang eksklusif kami hanya di BlackXperience.com.
Basic Menggambar
Berbicara mengenai seni cukil, salah satu turunan dari seni rupa ini merupakan seni cetak yang diterapkan melalui media kayu. Gambar yang ingin dicetak terlebih dahulu diukir diatas kayu. Kesan klasik dan handmade begitu terasa dari karya seni satu ini.
Untuk memperoleh hasil yang seperti sekarang ini, Udin tidak serta merta langsung memperolehnya. Perlu waktu untuk belajar dan terus belajar hingga akhirnya memperoleh hasil yang diinginkan.
“Saya basic-nya gambar dan melukis. Tertarik dengan seni cukil ini karena kalau gambar di kertas cuma bisa sekali, tetapi kalau cukil gambarnya bisa dicetak berkali-kali,” tutur Udin kala ditemui tim BlackXperience di Galeri Art Cukil.
Kala mempelajari seni ini Udin mengaku tidak sendiri. Ia bergabung bersama komunitas yang memang begitu jatuh cinta pada seni cetak satu ini. Bersama mereka saling berbagi ilmu mengenai seni cukil, hingga akhirnya masing-masing bisa menjadikan karya seni ini menjadi profesi yang mendatangkan pundi-pundi.
“Dulu ada komunitas dimana anak-anak ngumpul bareng terus me ncukil bersama. Belajar terus dari situ sampai berkembang, hingga akhirnya pisah bikin bendera sendiri-sendiri,” kenang Udin.
Kini Udin menjadi salah satu yang telah berdiri sendiri, memperkenalkan salah satu karya seni yang mulai terlupa dan nyaris ditinggalkan generasi muda.
Jaga Seni Cukil Tetap Lestari
Para generasi muda tentu tak banyak yang mengetahui seni satu ini. Karna mungkin seni ini terasa kuno dan kurang disosialiasi. Untuk itulah, Udin merasa bahwa salah satu kewajibannyalah untuk membuat seni cukil tetap lestari.
Lewat Galeri Art Cukil dimanfaatkan Udin sebagai tempat memamerkan karyanya, sekaligus membagikan ilmunya kepada para generasi muda.
“Seni ini kan udah banyak ditinggalin jadi saya mau bangkitin lagi sama kawan-kawan,” tutur Udin.
Sembari membuat beragam karya yang juga dapat dibeli oleh para penikmat seni satu ini, Udin juga turut membuka kelas di Galeri Art Cukil bagi mereka yang ingin mencoba dan belajar mendalami seni cukil.
“Keinginan dari Galeri Art Cukil adalah mengumpulkan orang-orang yang ingin bergelut dibidang cukil, berkaya bersama, lalu kita pameran bersama,” ujar Udin.
Harapannya pun tak main-main, Udin memiliki mimpi besar untuk menggelar pameran tak cuma sekelas nasional, namun hingga sampai skala internasional.
Buat Black Pals yang tertarik dengan seni cukil ini, bisa mampir ke Galeri Art Cukil yang berlokasi di Jl. WR Supratman, Rengas, Pondok Ranji. Selain bisa melihat-lihat beragam karya seni cukil, sekaligus bisa belajar dan juga membawa oleh-oleh karya seni cukil yang unik dan berbeda dari lainnya. [Hlm/timBX]