AUG 22, 2014@10:52 WIB | 1,063 Views
CLOUDSEC 2014, konferensi tentang keamanan internet yang diikuti oleh beberapa vendor terkemuka dan diprakarsai oleh Trend Micro, diselenggarakan tanggal 20 Agustus 2014 di Jakarta dan dihadiri oleh para CXO maupun manajer senior yang bertanggung jawab di bidang keamanan internet perusahaan. CLOUDSEC 2014 diselenggarakan untuk menginspirasi para profesional di bidang teknologi informasi di Indonesia untuk terus meningkatkan pemahaman mereka dalam mengamankan infrastruktur digital sekaligus mendorong mereka untuk mengadopsi pendekatan keamanan informasi yang lebih strategis menyongsong era Internet of Things (IoT) yang segalanya serba terhubung.
Tingginya potensi pengadopsian IoT serta meningkatnya pemanfaatan Internet Connected Devices, Personal Clouds, Wearable Technology, Big Data, Software Defined Computing di hari sekarang dan waktu mendatang telah memunculkan tantangan keamanan tersendiri. “Memasuki era IoT, isu-isu terkait ancaman keamanan dan privasi informasi semakin mengemuka. Meningkatnya pengadopsian teknologi berbasis cloud memperlebar peluang bagi para penjahat cyber atau cybercriminal untuk beraksi akibat begitu dalamnya penetrasi teknologi di segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, perspektif pengguna dalam hal pertahanan keamanan terkait pemanfaatan teknologi perlu ditingkatkan,” ujar Dhanya Takkar, Managing Director SEA & India, Trend Micro.
Trend Micro memandang pentingnya edukasi bagi para profesional di bidang TI mengenai solusi keamanan yang relevan yang mampu membendung berbagai ancaman keamanan dan privasi informasi yang kini mulai mengemuka. Seperti yang disebutkan dalam laporan Trend Micro tentang ikhtisar keamanan di kuartal dua bertajuk “Turning the Tables on Cybercrime: Responding to Evolving Cybercrime Tactics,” bahwa ancaman cyber, kejadian pembobolan data, serta celah-celah kerentanan digital beresiko tinggi mendominasi temuan selama tengah tahun pertama 2014.
Insiden-insiden terkait keamanan di seperti pembobolan informasi personal, termasuk pencurian data seperti nama, password, alamat email, alamat rumah, nomor telepon, serta tanggal lahir secara tidak langsung berdampak pula pada penjualan dan pendapatan perusahaan karena pelanggan tidak bisa lagi mengakses akun online mereka dan layanan terhadap pelangganpun menjadi terganggu.
“Perusahaan harus menempatkan keamanan informasi perusahaan di posisi yang sangat penting dalam kerangka strategi bisnis jangka panjang, bukan lagi hanya sekadar menjadikannya sebagai isu keamanan yang harus ditanggulangi,” ujar Rik Ferguson, Global VP of Security Research, Trend Micro. Sebagai penutup, Dhanya mengatakan, “Sebagai pemimpin dunia di bidang solusi keamanan dengan kepemimpinan yang panjang selama lebih dari 25 tahun di industri ini, Trend Micro senantiasa menjadi yang terdepan dalam mengidentifikasi tantangan-tantangan baru di bidang keamanan serta dalam mengembangkan beragam solusi keamanan untuk mengatasi berbagai ancaman keamanan. Luasnya solusi keamanan yang dihadirkan Trend Micro menjadi manifestasi dari komitmen kami dalam mendukung para profesional untuk menghadapi tantangan yang selaras dengan paradigma baru strategi keamanan TI menyongsong era IoT.”[iam/timBX]