JUN 11, 2021@15:00 WIB | 719 Views
Kini Sony hadir dengan produk drone-nya sendiri yang berpotoensi menjadi pesaing DJI. Merek Jepang ini meluncurkan drone profesional pertamanya setelah pengungkapan pertama kali pada November tahun lalu. Airpeak S1 namanya. Drone ini dapat dilengkapi kamera Alpha tanpa cermin, yang menggabungkan "teknologi pencitraan, penginderaan, AI, dan robotika canggih."
Drone kompak dan ringan ini menggunakan motor berpemilik dan baling-baling yang memungkinkannya terbang dengan kecepatan maksimum 55mph (90 kph) tanpa muatan. Dalam angin kencang, drone dapat mencapai 44,7 mph (72 kph).
Untuk memastikan penerbangan stabil dan kemampuan manuver tinggi, Sony melengkapi Airpeak S1 dengan electric speed controller (ESC) dan lima kamera stereo yang dipasang di bagian belakang, depan, kiri, kanan, dan bawah pesawat. Bahkan di area di mana penerimaan terbatas, posisi dan orientasi spasial secara real-time dimungkinkan menggunakan prosesor penginderaan penglihatan internal.
Untuk menghindari rintangan, kamera stereo dan sensor rentang inframerah mengenali objek apa pun yang dekat dengan drone, memungkinkan pesawat untuk secara otomatis melambat atau berhenti total, sesuai dengan kondisi sekitarnya. Informasi sensor seperti unit pengukuran inersia (IMU), arah, tekanan barometrik, dan jangkauan inframerah semuanya termasuk dalam sistem kontrol penerbangan terintegrasi.
Airpeak S1 dirancang untuk bekerja dengan seri Alpha 7S Sony, FX3, seri Alpha 7R, seri Alpha 9, dan badan kamera lainnya. Alpha 1 bahkan mampu merekam video 8K yang cukup kompatibel.
Meskipun drone dapat dikontrol melalui remote kontrol saja, drone ini juga menyertakan aplikasi khusus iOS yang disebut Airpeak Flight yang memungkinkan pengguna untuk memantau informasi status seperti jarak penerbangan dan sisa daya baterai. Kecepatan, sudut kemiringan, pendakian atau penurunan maksimum, dan parameter lainnya juga dapat dikontrol dari menu aplikasi.
Tidak hanya itu, Airpeak S1 juga memiliki mode operasi ganda yang memungkinkan satu orang untuk mengontrol drone sementara yang lain mengontrol kamera dan gimbal pada saat yang bersamaan. Pengguna juga dapat menggunakan layanan Pangkalan Airpeak untuk memetakan rencana penerbangan yang kompleks dan membuat drone mengikuti jalur yang sama berulang kali.
Untuk semua fitur ini, Airpeak S1 dibanderol $9K atau sekitar Rp127,7 juta(belum termasuk kamera). Menurut Sony, drone profesional akan tersedia untuk pre-order, dan akan dikirimkan ke pelanggan mulai bulan september tahun ini. [asl/timBX]