MENU
icon label
image label
blacklogo

Uji Redmi 4A, Smartphone Xiaomi Perdana Made in Indonesia

MAR 06, 2017@13:56 WIB | 16,244 Views

Cukup lama tak meluncurkan smartphone-nya secara resmi di Indonesia akibat terganjal regulasi tingkat kandungan dalam negeri untuk smartphone 4G, Xiaomi kini kembali tanah air dengan produk terbarunya, Redmi 4A.

Memiliki jaringan 4G, smartphone ini kini dapat melenggang bebas karena ia sudah diproduksi di Indonesia, setidaknya sesuai dengan peraturan yang ada. Penasaran dengan wujud jelas, spesifikasi dan performa Redmi 4A asli Indonesia? Tim BlackXperience mendapat kesempatan khusus untuk bermain sedikit dengan penerus seri Redmi 3 ini, mengulasnya dan menyuguhkan untuk Anda.

Sebagai penerus tentunya ada beberapa peningkatan yang disematkan Xiaomi pada Redmi 4A, apa saja peningkatan itu dan bagaimana performanya saat diuji penggunaan serta lewat beragam tools benchmark, mari kita simak bersama.

Desain

Redmi 4A memiliki tubuh yang agak gendut untuk smartphone layar 5 inci. Ia memiliki dimensi panjang 139.5 mm, lebar 70.4 mm, dan tebal 8.5 mm, serta bobot 131,5 gram. Merupakan seri smartphone Xiaomi kelas budget tidak lantas menjadikan Redmi 4A dibekali dengan fisik yang murahan. Meski berbahan plastik, body Redmi 4A terasa solid dan berkesan material logam.

Di bagian depan, layar 5" mendominasi sebanyak 70,2%, sisanya pada bezel tipis kiri dan kanan dan agak tebal di baguan atas dan bawah. Di bagian bawah layar terdapat 3 tombol navigasi, sedangkan di atas layar terdapat sensor proximity bersebelahan dengan sensor light ambient, speaker dan kamera depan.

Di sisi kanan terdapat tombol power dan pengendali volume, sedangkan di sebelah kiri terdapat tray kartu SIM hybrid micro SD. Di sisi atas terdapat port audio 3,5mm, microphone, dan IR blaster alias infra merah. Di sisi bawah terlihat ada port micro USB, dan microphone. Terakhir, menyusuri permukaan punggung terdapat kamera utama di sudut kiri dan loud speaker di bawah logo Mi.

Redmi 4A cukup nyaman digenggam satu tangan, jari-jari pun tidak terlalu sulit menjangkau hingga sudut layar. Ringan, namun solid, body dengan lapisan matte membuatnya tak licin saat digenggam.

Layar

Redmi 4A dilengkapi layar berukuran 5 inci dengan resolusi 720p, membuat kepadatan layar 294 piksel setiap incinya. Layar berjenis IPS LCD kapasitif ini juga memiliki dukungan warna hingga 16 juta. Sayangnya ia tidak tampak dilindungi lapisan pelindung apapun sehingga kemungkinan akan mudah gores.

Saat dicoba kami merasa layar cukup sensitif dan responsif. Kita jajal dengan sentuhan jari berbalut satu lapis kain kaos, semuanya masih dapat dioperasikan dengan lancar seperti biasa, namun dengan dua lapis kain sensitifitas mulai berkurang, jadi mungkin tidak ideal digunakan saat menggunakan sarung tangan tebal.

Kita juga menguji multitouch dan mendapati jika layar Redmi 4A mampu mendukung 10 titik sentuhan secara bersamaan. Cahaya layar pun cukup terang bahkan saat terpapar sinar matahari sekalipun. Selain mengatur kecerahan layar, kita juga diberikan pilihan untuk mengatur warna dan kontras layar, ukuran teks, dan fitur menarik seperti "reading mode" mengurangi pendar layar yang membuat mata kita lebih santai saat membaca dalam waktu lama.

Xiaomi juga menyematkan fitur double tap to wake untuk menyalakan layar dengan dua kali ketukan. Sayangnya Xiaomi tidak menerapkan fitur yang sebaliknya, di mana layar tidak dapat dimatikan dengan dua ketukan. Secara overall, tidak ada yang dapat dikeluhkan, resolusi cukup, sensitifitas dan kecerahan baik, serta nyaman dipandang dalam jangka waktu lama.

Performa

Sebagai ponsel pintar penerus, tentunya peningkatan juga dilakukan Xiaomi pada ranah dapur pacu. Redmi 4A menggunakan chipset Snapdragon 425 prosesor quad core masing-masing berkecepatan 1,4GHz, RAM sebesar 2GB LPDDR3, internal storage 16GB yang bisa ditambah lewat slot memori eksternal.

Untuk memproses grafis, GPU Adreno 308 pun terpasang di dalam. Nah, pengujian pun kami lakukan menggunakan AnTuTu benchmark menghasilkan skor 35933, lebih tinggi dari rata-rata smartphone kelas entry. Kami juga mengujinya dengan Geekbench CPU test menyimulasikan keadaan penggunaan CPU terkondisi dan menghasilkan skor 662 untuk single core dan 1762 untuk multi core, hampir setara dengan LG Nexus 5.

Uji Geekbench Compute juga dilakukan untuk menguji performa GPU lewat simulasi berbagai task seperti image processing dan mendapatkan skor 981 hampir setara dengan smartphone flagship lawas Samsung Galaxy S4. Redmi 4A juga kami gunakan untuk task harian termasuk browsing, sosial media, buka tutup aplikasi, multi tasking seluruhnya berjalan lancar. Kami menguji Redmi 4A dengan bermain game 3D Modern Air Combat, grafis bagus dan tidak ada kelambatan yang berarti.

Redmi 4A menggunakan baterai berkapasitas 3120mAh non removable yang saat kita coba penggunaan harian mampu bertahan sekitar 1 hari penuh. Hal ini dimungkinkan dengan chipset daya rendah dan layar yang tidak terlalu menyedot energi dari baterai.

Kamera

Walau kelas entry, Xiaomi tak ingin pengguna Redmi 4A kecewa, terutama perihal kamera yang kini kerap jadi patokan utama konsumen membeli smartphone. Di bagian belakang Xiaomi membenamkan kamera resolusi 13MP dengan aperture f/2.2 yang ditemani lampu LED flash.

Di bagian depan, kamera 5MP aperture f/2.2 juga terpajang, mengakomodasi pengguna yang gemar foto selfie. Hasilnya? Karena kamera belakang memiliki resolusi yang cukup, gambar pun jadi terlihat tajam. Detail memang belum terlalu nyata, walau dalam pengambilan gambar, Redmi 4A mampu menangkap obyek di segala kondisi, termasuk kondisi minim cahaya.

Pengambilan gambar di-outdoor dan indoor berhasil cukup baik. Untuk selfie, hasilnya memuaskan, walau permasalahan masih terletak pada detail.

Software pendukung pun sudah terpajang di dalamnya. Tampilannya sederhana namun menawarkan fitur yang cukup menarik mulai dari mode panorama, straihgten, beautify, timer, audio dan kontrol manual.

Fitur

Dibekali dengan MIUI 8 berbasis Android 6.0.1 Marshmallow, Redmi 4A dilengkapi dengan beragam fitur menarik seperti dual apps, second space, dan Mi Remote. Dual apps, seperti namanya adalah kemampuan untuk menggandakan aplikasi di dalam satu smartphone. Semisal Anda memiliki aplikasi BBM dan ingin memisahkan antara pekerjaan dan pribadi, Anda dapat menggunakan dua akun pada aplikasi BBM yang sudah digandakan.

Second Space, di sisi lain mampu menciptakan partisi dalam Redmi 4A, di mana seperti memiliki 2 smartphone dalam satu smartphone. Keduanya dapat memiliki konten yang berbeda dan tidak saling bersinggungan. Mulai dari aplikasi yang terinstal, kontak, galery, bahkan berbagai akun media sosial, seluruhnya terpisah. Canggih bukan?

Mi Remote adalah sebuah fitur yang memanfaatkan pemancar sinar infra merah pada Redmi 4A jadi fungsi remote control. Melalui aplikasi yang tersedia pengguna dapat mengendalikan beragam peralatan elektronik termasuk Mi TV, TV, AC, Fan, Mi Box, AV receiver, DVD player, Proyektor, TV kabel, hingga kamera.

Kesimpulan

Xiaomi Redmi 4A adalah sebuah alternatif pilihan smartphone yang menarik. Dengan harga kurang dari Rp.1,5 juta, Anda mendapatkan paket lengkap smartphone handal dengan jaringan internet super cepat 4G. Redmi 4A sangat cocok bagi Anda yang mencari smartphone 4G entry level yang memiliki value for money tinggi.

Terlebih lagi, Redmi 4A ini sudah resmi dan asli made in Indonesia sehingga Anda tidak perlu khawatir mengenai layanan purna jualnya. Mari kita berharap lebih banyak lagi seri Xiaomi lain yang resmi di masa mendatang. [Leo/timBX]

Tags :

#
redmi 4a,
#
redmi,
#
xiaomi,
#
xiaomi redmi 4a,
#
xiaomi redmi,
#
xiaomi redmi 4,
#
gadget,
#
review,
#
blacktech

X