FEB 01, 2021@12:00 WIB | 1,210 Views
Posisi Sony di industri ponsel dunia perlahan memudar akibat produk perusahaan yang variatif. Usaha mereka untuk masuk dalam berbagai segmen elektronik nyatanya membuat produsen untuk mengkhususkan produknya bagi profesional kreatif. Tak lagi mengincar konsumen rata-rata, Sony perlahan menetapkan petanya ke konsumen tingkat atas.
Hal ini tampak dari perilisan ponsel teranyar mereka, yang disebut Sony Xperia PRO. Seperti namanya, ponsel ini ditujukan untuk pangsa profesional dengan banderol harga fantastis senilai $2.500 dolar AS atau setara Rp35 juta rupiah.
Harga ini relatif mahal untuk ponsel dengan desain umum, tanpa layar lipat. Kendati demikian, Sony memperkaya fiturnya dengan beragam kelebihan yang membuatnya layak dihargai demikian tinggi.
Ini berkat penyertaan konektor HDMI pada ponsel yang memungkinkan fotografer atau videografer untuk menghubungkan perangkat ke kamera. Misalnya ke Sony Alpha 1, yang baru-baru ini diumumkan. Setelah tersambung, ponsel Sony Xperia PRO lantas bisa mengambil alih fungsi laar kamera, seperti menjadi viewfinder.
Selain itu, Sony Xperia PRO juga dilengkapi dengan empat antena mmWave yang terpasang di dalam bingkai ponsel, untuk meningkatkan konektivitas dan penerimaan. Ini memungkinkan perangkat mengalirkan konten langsung secara online, mengunggah ke cloud atau ke media sosial. Dengan demikian, Anda dapat mengirim foto atau membagikan video dengan cepat dan mulus. Menarik bukan?
Sedangkan untuk spesifikasi ponsel sendiri, sebenarnya ponsel mahal ini didasarkan pada Sony Xperia 1 II (Xperia One Mark Two) yang diluncurkan pada Februari 2020. Itu artinya, Xperia PRO menggunakan perangkat keras lama dengan panel OLED 6,5 inci, resolusi 4K HDR, rasio layar 21 : 9 dan Snapdragon 865.
Adapun RAM untuk ponsel sebesar 12 GB dengan memori internal 512 GB dan baterai 4.000 mAh yang mendukung pengisian daya cepat via USB tipe-C 21 watt.
Beralih ke sektor fotografi, Xperia PRO dilengkapi satu kamera depan berukuran 8 MP dan tiga kamera belakang. Itu terdiri dari kamera utama, telefoto dan ultrawide, yang masing-masing berukuran 12MP. Perbedaan ketiganya terletak pada aperture, dengan kamera utama f1.7, telefoto f2.4 dan ultrawide f2.2.
Fitur penunjang kamera mencakup penguncian fokus objek berdasarkan gerak (PDAF) dan mata (Eye-AF), Auto Exposure (AE), serta penjepretan hingga 20 fps dengan fitur Auto Focus (AF).
Sony Xperia PRO baru akan dipasarkan di wilayah Amerika Serikat secara ekslusif. Perangkat ini dipastikan tidak hadir di Indonesia, mengingat Sony Xperia telah meninggalkan pasar smartphone Tanah Air sejak tahun 2016. [yub/asl/timBX]