SEP 20, 2025@08:49 WIB | 46 Views
Black Drag Bike 2025 Seri Kanjuruhan menjadi pembuktian bahwa dunia drag bike masih menjadi tontonan sportainment yang menarik. Apalagi Sirkuit Lapangan parkir Kanjuruhan sebagai magnetude para dragster mengukur skill dan timing di lintasan lurus 201 meter.
Menurut info terupdate hari ini sudah ada sudah mencapai 620 starter, dan pendaftaran masih dibuka untuk kelas-kelas yang berlangsung di siang hingga malam hari nanti. Black Drag Bike berlangsung dengan 9 kelas point dan 13 kelas supporting. Beberapa tim besar yang terlihat Wijaya Racing, No Limit Racing Team, Rizqy Motor Sport, Gak Udah-Udah Motorsport, SA Racng Team dan tim baru FR10.
"Kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan, ini membuat tim-tim tidak bisa all out bertanding di Black Drag Bike. Kebijakan BBM yang masih dibebaskan memang punya plus dan minus. Ketika motor dibuild dengan spek bisa nenggak BBM Nitro, masa pakainya mungkin 5-6 kali balap, atau dalam 1 bulan saja. Sementara untuk BBM yang bisa dibaca dengan alat Oktis RON yang terjual bebas di SPBU, durabilitas motor bisa berlangsung 6 bulan. Jadi kelesuan tim-tim besar yang bertarung di kelas point cukup kami sadari. Sementara motor-motor privater yang bertarung di kelas supporting cukup banyak," terang Tommy Wijanarko, COC Black Drag Bike.
Nah untuk memberikan iklim kompetisi yang lebih mendukung, kedepan kami bakal terapkan regulasi yang lebih matang. "Untuk kelas point dibatasi dengan RON 100, sedangkan kelas Sunmory dibatasi dengan Pertamax Turbo atau BBM dari SPBU lainnya. Tahun depan diharapkan regulasi ini bisa berlaku untuk semua event drag bike di Indonesia dan memberikan keadilan bagi semua pembalap, dan tim balap. Case ini sudah kami masukkan di Komisi Drag Bike IMI ditangan Pak Musbar, " tambah Tommy.
Diluar isu tersebut, ternyata antusiasme dragster Malang dan Jawa Timur cukup luar biasa antusiasmenya. "Masyarakat butuh event balap resmi seperti Black Drag Bike, karena riset mereka sedang gencar-gencarnya, dan ga mungkin mengandalkan balap liar. Kan ga mungkin pakai 100% Nitro, harus bisa seni mencampur BBM yang sesuai dengan kebutuhan motor. 50:50 persen, atau 60:50 persen itu menjadi rahasia dapur mereka, riset lebih panjang, tapi tetap terjangkau, untuk setting saja bisa tembus Rp25-30 juta. Sementara di RON 100, pasti ada campuran BBM lokal, dan lebih murah secara riset," terangnya.
Dua kelas DB yang sudah berlangsung, Matic Bebas Pro Street Sunmory, Sport 2 Tak Standart (Ninja Sunmory) Pemula. Kelas Matic Bebas Pro Street Sunmory diramaikan 11 peserta. Sedangkan Ninja Sunmory di 13 Peserta.
Dua pembalap dari tim Lion Rolling Tobacco DKMS Adit Coco dan Raka Komang berhasil menguasai podium 1 dan 2, sedangkan Arya Saputra dipodium ke lima.
]
Kelas Ninja Sunmory, Yudis Kurcaci mewakili tim Paddock PACU Conks X S.A X Rizky Motorsport berhasil mencatatkan waktu terbaiknya 7,234 detik. Sementara juara II dan tiga diraih oleh tim baru FR10 Garage dengan Anggara Bocil di timing 7,357 detik dan Nanda Kotak dengan 7,373 detik. [Ahs/timBX]