AUG 21, 2025@14:16 WIB | 271 Views
Dari mimpi menjadi ambisi. Ini yang terjadi pada CEO Ford, Jim Farley saat ini, ia berkali-kali mengungkapkan mimpi liarnya akan kehadiran mobil offroad bertenaga 1.000 hp secara publik.
Satu kali bercerita mungkin hanya mimpi, tapi kedua dan ketiga kalinya, para wartawan kini mulai berpikir Farley sudah membuat proyek mobil offroad bertenaga buas.
Jika dilihat di waktu sekarang, kemungkinan besar ‘supercar’ offroad itu akan dialiri listrik dan kabin serba digital. Seperti Mustang GTD yang bereinkarnasi untuk medan pasir dan reli.
Namun, ini semua bermula dari F-150 Raptor, truk pickup offroad yang terinspirasi Baja yang mendefinisikan pickup berperforma. Tren ini kemudian menyebar ke Bronco Raptor dan Ranger Raptor.
Kedua kendaraan tersebut mengubah Raptor menjadi simbol kehebatan off-road dan keseruan luar biasa, memberikan Ford identitas yang melampaui angka tenaga kuda. Namun, bagaimana jika ada yang lebih dari sekadar truk pikap dan SUV?
Farley pernah membuat pernyataan (atau pertanyaan…) kenapa sampai saat ini tidak ada yang membuat ‘supercar’ offroad secara khusus.
Ia lantas memberikan contoh bahwa perusahaannya telah berhasil menembus batas dengan membuat ‘SuperVan’ yang lebih cepat daripada Corvette.
Farley juga menggambarkan konsep ini sebagai supercar yang berdiri sendiri, bukan variasi trim atau truk modifikasi. Artinya adalah mobil ini bisa menciptakan genre-nya sendiri, yakni Supercar-Offroad.
Ia meyakini ini bukanlah sesuatu yang tabu. Ia mencontohkan, ketika Ford menjual pickup bertenaga 800 hp dengan harga $120.000 (Rp1,9 miliar!). Dan, ada yang membelinya, ini artinya mimpinya masuk dalam hukum ekonomi, ada demand maka ada produk.
Ford memang tak pernah main-main. Dari kemenangan Baja hingga podium Le Mans, tak dapat dipungkiri bahwa blue oval memang menyukai disrupsi.
Jika supercar Raptor jadi kenyataan, ia tak hanya memukau dunia performa dan reli, tetapi juga dapat mendefinisikan ulang apa yang orang pikirkan ketika mendengar "supercar".[wic/timBX]
