JAN 13, 2021@08:00 WIB | 1,217 Views
Legenda Suzuki Kevin Schwantz mengatakan kepergian Davide Brivio sebagai manajer tim MotoGP meninggalkan 'kekosongan besar yang harus diisi'.
Brivio memainkan peran kunci dalam merencanakan kembalinya kelas utama Suzuki untuk tahun 2015, kemudian berkontribusi dalam kemenangan balapan Maverick Vinales, Alex Rins dan akhirnya Joan Mir yang dinobatkan sebagai juara dunia.
Tetapi hanya dua bulan setelah Suzuki kembali ke puncak dunia, Brivio mengkonfirmasi kepergiannya dari tim dan MotoGP, dengan pria berkebangsaan Italia itu sekarang akan mengambil peran senior di tim F1 Alpine.
“Davide Brivio akan pergi untuk balapan Formula 1, jadi saya mengerti,” kata Schwantz, dalam sebuah video yang diposting di saluran Instagram-nya.
"Itu adalah kekosongan besar yang harus diisi. Saya pikir Davide dan Bobby (koordinator tim), Brivio bersaudara melakukan pekerjaan yang baik untuk membawa Suzuki kembali ke level juara dunia. Mereka melakukan itu selama musim 2020 yang sangat aneh, tapi itu akan menjadi sepatu yang sulit untuk diisi.
"Saya pikir mereka melakukan banyak hal, pertama-tama mereka memilih dua pembalap hebat, mungkin dengan bantuan Jepang juga. Tapi itu tidak akan menjadi posisi yang mudah untuk diisi.
"Saya yakin ada beberapa tim di luar sana yang akan senang menjalankan Suzuki tahun depan yang memiliki toko, truk, dan staf di tempatnya. Tapi saya juga yakin Suzuki ingin mempertahankan sebanyak mungkin staf non-Jepang semampu mereka.
"Itu kejutan yang cukup besar, saya pikir saya membaca Sahara-san (pemimpin proyek Suzuki MotoGP) mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia dan Davide biasa berkonsultasi tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana membuat tim lebih baik, motor lebih baik, membantu pembalap menjadi lebih baik. Dan Sahara-san berkata bahwa dia dan Davide menyetujui banyak hal."
Pengganti Brivio saat ini tidak jelas dan dengan hanya satu bulan sebelum uji coba pra-musim dijadwalkan untuk dimulai, persiapan untuk mempertahankan gelar juara 2021 kemungkinan akan dimulai tanpa adanya manajer tim.
"Sahara-san melakukannya sendiri, itu akan menjadi pekerjaan besar. Tapi jika ada yang bisa melakukannya, Sahara bisa," kata Schwantz.
Pria 56 tahun itu sendiri telah dikaitkan dengan peran manajemen tim Suzuki di masa lalu tetapi tidak memberikan indikasi bahwa dia tertarik dengan posisi MotoGP yang baru tersedia.
“Semoga beruntung, saya berharap Suzuki menemukan seseorang untuk menjalankan tim itu untuk mereka,” pungkasnya. [dhe/asl/timBX] berbagai sumber