APR 09, 2018@11:00 WIB | 1,107 Views
Para pekerja General Motors (GM) di Korea Selatan memaksa masuk ke kantor eksekutif perusahaan, dan menghancurkan perabotan kantor, tak lama setelah perusahaan mengatakan kepada karyawan bahwa tidak akan ada bonus karena krisis perusahaan.
Sekitar selusin anggota serikat menyerbu kantor CEO GM Korea Selatan di Incheon dan mengacak-acak seluruh perabotan kantor.
Serikat pekerja memprotes keputusan perusahaan dan mendesak CEO untuk mengundurkan diri, menurut juru bicara GM Korea, yang dilansir dari autonews.
Secara terpisah, perusahaan menegaskan dalam sebuah pernyataan mengenai insiden di kantor eksekutifnya yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada properti perusahaan.
GM, yang sedang mencari konsesi dari serikat pekerja untuk menghidupkan kembali bisnis di Korea Selatan setelah mengalami kerugian, telah mengusulkan rencana investasi baru senilai US$ 2,8 miliar atau sekitar Rp 39,7 T untuk membalikkan unit.
Setelah mengancam untuk keluar dari negara itu, anak perusahaan bulan lalu mengatakan pihaknya bermaksud mengajukan kebangkrutan jika serikat pekerja tersebut gagal menyetujui rencana restrukturisasi, dan menekan para pegawai serta pemerintah untuk terus membantu.
Insiden itu dilaporkan perusahaan ke kepolisian setempat. Perusahaan mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap para pekerja yang menyerang kantor CEO di Incheon tersebut.[prm/timbx]
