MAY 01, 2019@09:50 WIB | 2,094 Views
Tergantung pada toleransi Anda terhadap musik heavy metal yang keras dan tanpa henti, contoh terbaru dari kreativitas yang dihasilkan AI ini bisa menjadi menyenangkan untuk didengarkan atau bahkan sebaliknya. Saat ini streaming langsung di YouTube, AI Dadabots secara nonstop menghasilkan music yang diciptakannya lewat perhitungan algoritma. Meski selera musik yang ada di dunia sangatlah bervariasi, apa yang dilakukan AI ini tidak dapat disangkal merupakan contoh yang mengesankan dari kreativitas yang didorong oleh mesin.
Dadabots adalah gagasan CJ Carr dan Zack Zukowski, sepasang musisi yang memiliki minat kuat pada musik yang dihasilkan secara algoritmik. Selama beberapa tahun duo ini telah bekerja pada pengembangan jaringan saraf berulang yang dapat menghasilkan komposisi asli setelah dilatih tentang kumpulan data spesifik dari genre musik tunggal. Eksperimen awal memasukkan berbagai genre yang berbeda, sebelum keduanya menemukan metal dan punk khususnya tampaknya lebih cocok dengan sifat algoritma yang tidak menentu dan seringkali acak.
"Kami mengamati bahwa musik elektronik dan instrumental hiphop tampaknya tidak cukup melatih seperti genre lainnya," tulis Carr dan Zukowski dalam makalah terbaru mereka. "Genre musik seperti metal dan punk tampaknya bekerja lebih baik, mungkin karena perpaduan unik sintesis saraf (kebisingan, kekacauan, mutasi suara yang aneh) yang secara estetika menyenangkan. Selain itu, tempo cepat dan penggunaan kreatif dari teknik yang tidak kaku dapat diterjemahkan baik secara distorsi ritmis oleh SampleRNN ".
Hasil eksperimen ini telah dijuluki Dadabots. Sang AI bahkan sudah menghasilkan 10 album hingga saat ini yang terinspirasi oleh berbagai seniman termasuk Dillinger Escape Plan, Meshuggah, dan NOFX. Selain menciptakan musik untuk setiap album, Dadabots juag menggunakan algoritma untuk merancang cover album dan judul lagu.
Proyek Dadabots terbaru adalah siaran langsung tanpa henti di YouTube yang disebut Relentless Doppleganger. Dalam hal ini Dadabots dilatih tentang musik band Kanada bernama Archspire. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Carr menyatakan bahwa sistemnya merespon lebih baik terhadap musik Archspire daripada apapun yang pernah diberikan sebelumnya.
Output-nya sangat stabil dan konsisten sehingga keduanya menciptakan live stream yang secara otomatis memainkan semua musik yang dihasilkan oleh Dadabots secara real time. Hasilnya adalah aliran intens death metal terus menerus. Sekadar mengingatkan, bagi yang tidak terlalu menyukai death metal sebaiknya jangan mengunjungi streaming AI ini.
[Ard/ tiim BX]