AUG 19, 2016@19:43 WIB | 11,266 Views
Di era kemajuan teknologi saat ini, banyak diciptakan inovasi – inovasi terbaru dalam bidang tersebut. Hal ini membuat sejumlah inovator muda asal Indonesia menciptakan inovasi terbaru untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Para inventor tersebut menciptakan inovasi dalam bidang otomotif, pesawat, dan pelestarian udara.
Adapun penemuan tersebut adalah bahan baku interior pesawat dari kulit singkong dan serat batang pisang, helm anti kantuk serta alat pendeteksi kelayakan udara guna mengetahui kadar karbondioksida. Para inovator tersebut juga mendapat dukungan dari perusahaan teknologi global terkemuka yakni Bosch.
“Dengan memberikan dukungan kepada para inovator muda, kami ingin menyebarkan semangat inovasi kepada generasi muda Indonesia untuk menciptakan produk serupa yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia” tutur Managing Director Bosch Indonesia, Dr. Ralf Von Baer saat acara Media Briefing Bosch Young Inventors di Penang Bistro, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Kamis (19/8/2016).
Berikut ulasan ketiga produk inovasi tersebut :
Helm Anti Kantuk (Androsys)
Banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat sepeda motor, dimanfaatkan oleh seorang pemuda asal Surabaya, Jawa Timur, Kristiawan Malik untuk membuat sebuah helm anti kantuk yang bernama Androsys. Kristiawan Malik menciptakan helm tersebut untuk menghindari kecelakaan sepeda motor yang sering terjadi di Surabaya akibat sang pengendara mengantuk saat mengemudi.
Androsys dapat mendeteksi apakah sang pengendara mengantuk saat berkendara melalui sebuah sensor. Sensor tersebut akan memberitahukan saat pengendara mengantuk melalui sebuah getaran. Getaran itulah yang mampu membuat pengendara tidak merasa ngantuk sehingga fokus dalam mengemudi.
Untuk sumber tenaga, Androsys ditenagai sebuah baterai litihium. Saat ini helm Androsys masih dalam bentuk prototype karena sedang tahap pengembangan.
“Kedepannya, Androsys akan dilengkapi alarm untuk mendeteksi kantuk. Selain itu teknologi anti kantuk pada helm Androsys akan dapat digunakan untuk semua helm,” ungkap Kristiawan Malik di Jakarta.
Bahan Baku Interior Pesawat dari kulit singkong dan serat batang pisang
Anak muda asal Semarang, Jawa Tengah, Raafi Jaya Sutrisna dan Suprihatin telah berhasil menemukan komposit bahan baku interior pesawat dari kulit singkong dan serat batang pisang. Hal ini dikarenakan banyaknya kedua hasil alam tersebut sangat melimpah di daerah asal mereka, Semarang, Jawa Tengah.
“Karbon aktif dari kulit singkong dan pelepah pisang memiliki nilai jual lebih dan lebih efisien,” jelas Raafi di Jakarta.
Detektor Penemuan Udara (D'Box CC)
Kasus kabut asap yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu, telah menginspirasi dua pemuda asal Tarakan, Kalimantan Utara, Aan Aria Nanda dan Feriawan Tan untuk menciptakan alat pendeteksi kelayakan udara guna mengetahui kadar karbondioksida dan karbonmonoksida di udara yang dihirup manusia.
"Kami membuat D'Box CC karena pencemaran udara di tarakan. Selain itu, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan penting nya udara bersih dengan menjaga polusi udara,” ungkap Aan dan Feriawan di Jakarta.
[Don/timBX]