SEP 30, 2022@09:00 WIB | 1,070 Views
Seperti yang diketahui, sampai saat ini hanya 5% dari lautan yang telah dijelajahi oleh manusia, dan untuk mengatasinya, para insinyur MIT telah membangun kamera bawah air tanpa baterai untuk mendorong eksplorasi laut dalam ke tingkat berikutnya.
Kamera ini punya tujuan untuk mengawasi lingkungan dan menandai kasus polusi dan kerusakan akibat perubahan iklim. Durasi kamera dapat bertahan di bawah air tanpa dukungan apa pun sangat penting karena mengganti baterai membutuhkan biaya yang banyak.
Untuk menyiasati energi yang dibutuhkan, para peneliti MIT mengubah energi suara di laut menjadi listrik untuk menangkap foto berwarna dan mengirimkannya secara nirkabel tanpa baterai. Kemampuan ini memungkinkan peneliti untuk meletakkan kamera di tempat yang tidak bisa dijangkau manusia dan meningkatkan peluang menemukan spesies baru.
Energi untuk kamera ini dipanen oleh bahan piezoelektrik yang mengubah gaya apa pun yang diterapkan padanya menjadi listrik. Setelah dipanen, daya ini dapat dilepaskan dan digunakan untuk menangkap dan mengirimkan foto.
Sistem komunikasi juga mendapat manfaat dari bahan piezoelektrik menggunakan teknik backscatter networking yang lebih hemat energi daripada teknologi jaringan standar. Pada dasarnya, alih-alih memancarkan energi untuk mengirimkan sinyal, kamera ini memantulkan energi di sekitarnya untuk memancarkan sinyal digital 0 dan 1.
Saat ini, kamera ini sendiri diklaim dapat mengirimkan foto maksimal dari kedalaman 40 meter, yang mana bisa dikategorikan bukan laut dalam. Namun seiring dengan pengembangannya, kamera ini pada akhirnya akan bisa mengirimkan foto dari laut dalam. [fdlh/timBX] berbagai sumber