NOV 27, 2017@18:00 WIB | 1,354 Views
Perang lama yang belum pernah usai dalam dunia medis, seperti memerangi pecandu opioid. Opioid dikenal sebagai penurun rasa nyeri dari kadar sedang sampai berat. Penggunaan Opioid secara berlanjut berakibat pada ketergantungan fisik. EtectRx menjadi pil digital pertama yang dikembangkan dokter untuk memantau pasien pengguna opioid secara addict di rumah.
Dunia medis biasanya meresepkan opioid untuk pasien patah tulang. Nah dengan EtectRx, berfungsi sebagai pengganti Opioid, pasien juga dilengkapi radio transmitters, membantu dokter memonitoring penggunaan pil secara real time. Dengan konsumsi EtectRx, pasien berangsur-angsur meninggalkan pil yang mengandung Opioid, setelah beberapa hari.
Peter Chai peneliti dari Harvard Medical School Brigham dan Wonem Hospital, mendeteksi para pasien yang telah menggunakan EtectRx, telah berhenti menggunakan pil tersebut, sebelum habis. Mereka menyerahkan kembali pil tersebut ke rumah sakit.
Melalui EtectRx, para peneliti melacak banyaknya pil yang digunakan pasien untuk selama penyembuhan. Nah dengan deteksi pil digital ini, dokter mengetahui seberapa banyak pil dikonsumsi dan berapa banyak sisa pil. Lebih lanjut, pil digital ini membantu dokter mencegah agar pasien tidak ketergantungan terhadap pil mengandung narkoba secara dini.
Peter Chai, akhirnya mendeteksi dari hasil rekam digital penggunaan pil menggambarkan pola penggunaan obat oleh pasien. Jika tiba-tiba mengkonsumsi opioid, hal itu menandakan pasien mengalami rasa sakit yang komplikasi. Atau bisa juga tubuh pasien mulai mentolelir penggunaan opioid secara berlanjut, padahal sakit yang dideritanya dinyatakan telah sembuh.
Nah, jika pasien telah kecanduan dengan opioid, dokter akan menyarakan untuk mengkonsumsi EtectRx. Didalamnya mengandung gel dan pemancar radio seukuran biji wijen. Saat masuk ke perut pasien, tutup gel akan larut melepaskan oxycodone tablet dan transmitter. Ketika transmitter menyentuh asam lambung, akan mengirimkan signal ke radio transmitter yang ditempelkan di bagian luar perut pasien. Kemudian mengirimkan database ke cloud, mengabarkan ke dokter bahwa pasien telah menelan pil.
Ujicoba telah dilakukan ke 15 pasien yang mengalami patah tulang dan diberikan 21 pil opioid untuk kebutuhan seminggu. Namun catatan data mengejutkan, rata-rata dari pasien menghentikan penggunaan opioid hanya sekitar 4 hari. Tidak ada dari kelimabelas pasien tersebut yang mengkonsumsi secara penuh obat opioid tersebut.
Dengan keberhasilan tersebut, Peter Chai berharap masih akan membuat versi detector pil digital yang lebih canggih lagi. Karena dia juga menyatakan EtectRx masih memberikan efek berbahaya untuk pernafasan pasien. “Tentu saja Kami terus melakukan perbaikan, untuk kemajuan dan kesehatan pasien,” jelas Chai. [Ahs/TimBx]