MAR 07, 2018@09:00 WIB | 1,450 Views
Levis Strauss telah mengembangkan celana dengan ribuan formula kimia dan dikembangkan secara teknik manual untuk berbagai kebutuhan desain. Namun, cara konvensional tersebut bakal berakhir. Karena perusahaan akan mengembangkan pola digital dengan menggunakan laser untuk finishing jeans.
Sistem digital itu diberi nama Project F.L.X (future-led execution) berfungsi untuk mengurangi langkah operasional dalam mencapai tampilan warna yang kusam atau belel. Waktunya terbilang cepat, dari 20 langkah tradisonal hanya menjadi 3 langkah saja. Sebenarnya ini bagian dari kampanye perusahaan dalam menyingkirkan bahan kimia pada proses produksinya pada tahun 2020.
Bagaimana Project F.L.X bekerja? “Cara menjadikan jeans menjadi vintage model, cukup dengan memotret jeans, lalu memberikan ilustrasi sebagai petunjuk laser dalam menginterpretasikan desain,” tutur Bart Sights, Leader di Levi’s Eureka innovation lab.
Pengerjaannya melibatkan software komputer untuk menambahkan tanda, lipatan dan robekan yang tepat, seperti yang mereka harapkan pada desain akhir jeans.
“Apa yang biasa dilakukan secara tradisional butuh waktu 8-12 menit. Sekarang dengan laser dapat dilakukan hanya dengan 90 detik saja,” lanjut Sights.
Video diatas menunjukkan bagaimana dengan cara yang sama laser bekerja pada 8 jeans yang berbeda. Namun secara hasil cukup berbeda satu sama lain. Selama ini, perusahaan Levi’s telah melatih karyawan untuk mengembangkan perangkat lunak dan teknologi laser. Karena pada puncaknya, Levi’s ingin model baru ini diluncurkan secara global.
Selama proses pengembangan, Levi’s berpartner dengan Jeanologia, spesialis laser dan eco technologi dari Spanyol. Dan teknologi F.L.X menjadi solusi efisien dalam perkembangan teknologi industri garmen. Raihan teknologi baru tersebut sejalan dengan visi Levi’s always been passionate about sustainability. Proyek ini akan mendorong menciptakan jeans yang bersih, namun dengan sentuhan terlihat lusuh.[Ahs/timBX]