OCT 26, 2017@20:00 WIB | 1,005 Views
RoboBee, ini satu-satunya robot yang paling kecil di dunia. RoboBee diciptakan dalam ukuran millimeter ini bisa terbang dan keluar dari air. Robobee merupakan robot yang dikembangkan Harvard’s Wyss Institute, yang telah mengalami perbaikan selama bertahun-tahun. Trik terbaru dari robot mungil ini dia menyelam dalam air, kemudian mucul dari air dan terbang serta mampu melakukan pendaratan dengan sempurna.
Seperti mustahil menciptakan robot yang bisa berenang dan terbang sekaligus. Karena transisi antara terbang dan berenang merupakan bagian paling sulit. Pada ukuran itu, daya tahan air pada bagian bawahnya cukup besar dan bisa menyusahkan saat lepas landas. Karena jika terlalu cepat bergerak, dari air ke udara bisa merusak sayapnya.
Nah, untuk menghindari kerusakan sayap saat lepas landas dari permukaan air atau penghalang fisik lainnya. Tim robot telah memasang empat buoyant outriggers floaties. Alat inilah yang mampu membawa robot ke permukaan.
Terlihat dalam video, kekuatan robot berasal dari sayap mungilnya. RoboBee dengan mudah terdampar, di permukaan air. Bagaimana bisa? Yufeng Chen, mahasiswa pascasarjana Elizabeth Farrell Helbling dan beberapa rekannya, menyatakan menggunakan gas dengan jumlah tertentu saja.
Selain sayap kecilnya, RoboBee memiliki plat elektronik yang membagi air menjadi hydrogen dan oksigen. Kemudian mencapurnya bersama-sama, dengan campuran yang mudah terbakar. Begitu cukup, busi kecil menyala dan gas menyala, mendorong dan memunculkan robot ke udara.
Ketika terdorong ke udara, sayap bergerak mengambil alih. Dan mampu melakukan pendaratan aman. Dengan berat 175 miligram, hampir dua kali lebih berat dari desain sebelumnya. Dengan perencanaan ulang ditambah platform, sehingga massa yang digunakan ini mampu menyebarkan sensor dan batereo akan membebaskan dari kabel tether.
“Kami berharap bahwa pekerjaan kami ini, telah menyelidiki berat dan ketegangan permukaan dapat menginspirasi microrobots multi fungs masa depan. Dengan bergerak di segala medan secara kompleks dan melakukan berbagai tugas,” tutur Chen dalam siaran pers Harvard.[ahs/timBX]