NOV 26, 2017@12:00 WIB | 1,405 Views
Kegagalan Jantung masih menjadi penyebab utama kematian manusia. Para scientist membuat prototype robotic mampu menahan gagal jantung, dengan kinerja robot yang lembut. Perangkat ini baru saja diujicobakan pada babi dan berhasil. Suatu saat robot ini akan berpotensi menyelamatkan jiwa penderita gagal jantung.
Secara parsial, robot ini memiliki 3 bagian. Pertama frame berbentuk separuh bulan yang kaku, berfungsi memeluk sisi jantung. Sebuah jangkar yang mengarah ke hati dan pita otot yang lembut berkelok-kelok membuat kontraksi, dengan meremas jantung agar darah tetap mengalir. Periset berhasil menguji alat tersebut ketika mengalami gagal jantung di sebuah laboratorium. Dengan robot ini, merangsang jantung terus terpompa seperti sedia kala.
Saat ini transplantasi jantung merupakan pilihan terbaik di dunia kedokteran. Namun kekurangan organ donor menjadi permasalahan dunia. Sebanyak 26 juta orang menderita gagal jantung. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang dilahirkan sebagai penyakit bawaan. Seiring menunggu organ donor, mereka menggunakan alat bantu ventricular assist device (VAD). Alat ini berupa tabung buatan yang mengalirkan keluar masuk darah dari jantung ke pembuluh darah. Namun resikonya, alat ini bisa menyebabkan darah menggumpal di tabung dan menyebabkan stroke. Sebagai preventifnya penderita pengguna VAD akan diberi obat pengencer darah.
Robot yang diciptakan ilmuan Harvard ini merupakan cara terbaik, untuk meremas jantung dan darah tetap mengalir. Robot ini hanya dipasang di sebagian jantung antara ventrikel kanan yang memompa ke paru-paru, dan ventrikel kiri yang memompa ke seluruh tubuh. Jika orang gagal jantung, salah satu ventrikel tidak bekerja. Robot ini yang nanti dipasang untuk membantu ventrikel yang tidak berfungsi.
Nikolay Vasilyev seorang peneliti di Rumah Sakit Anak Boston, menjelaskan bahwa kinerja robot ini berbeda dengan VAD. Dengan rigid anchor menyangga dinding otot untuk memisahkan kedua ventrikel. “Saat ini alat ini belum terlalu sempurna, karena masih terhubung dengan kabel ke udara luar dengan sebuah control box. Perlu dilakukan studi pada hewan jangka panjang secara klinis, agar aman dan efektif.”
Vasilyev berharap alat ini akan tersedia untuk beberapa tahun kedepan, terutama anak-anak yang sedang menunggu transplantasi jantung, agar mampu bertahan lebih lama dan menghindari komplikasi yang lebih banyak. “Saya berharap, robot ini akan membantu anak-anak bertahan hidup,” tutup Vasilyev.[Ahs/TimBX]