AUG 30, 2020@15:00 WIB | 1,010 Views
Pengembangan mobil self-driving tampak bergeser selama beberapa tahun terakhir. Alih-alih sebagai kendaraan milik pribadi, penerapan pertama untuk model ini kemungkinan untuk tujuan komersil seperti robotaxi dan kendaraan pengiriman barang. Salah satu perusahaan di garis depan pengembangan robotaxi adalah Voyage startup robotaxi Silicon Valley.
Voyage mengatakan bahwa AS tidak siap untuk mendukung kebutuhan transportasi dari populasi lansia yang berkembang pesat. Oleh karena itu, mereka berfokus untuk menawarkan layanan robotaxi yang aman dan terjangkau kepada lansia.
Perusahaan menyediakan layanan robotaxi untuk penduduk komunitas The Villages, sebuah grup yang paling membutuhkan solusi mobilitas. Dengan sekitar 160.000 penduduk, komunitas pensiunan terbesar di negara bagian ini yang tak lama lagi akan merasakan layanan mobilitas dari Voyage.
CEO Voyage, Oliver Cameron, belum lama ini membagikan gambaran umum tentang teknologi canggih yang termasuk dalam robotaxi terbaru mereka. Penduduk dapat memanggil minivan Voyage yang dapat mengemudi sendiri untuk mengantar mereka ke tempat yang mereka perlukan.
Tak hanya itu, mereka juga melengkapi minivan otonomnya dengan sistem pencahayaan ultraviolet yang diadaptasi dari ambulans, sehingga mensterilkan kendaraan di perjalanan dan membunuh Covid-19.
“Bagaimana kita mencegah penumpang sebelumnya menyebarkan Covid ke penumpang berikutnya? Kami melihat ambulans karena ambulans telah menyelesaikan masalah ini. Ternyata itu sinar UV, "kata Cameron. “Di antara perjalanan, saat mobil benar-benar kosong, lampu ini akan menyala. Dan mereka luar biasa. Mereka membunuh Covid-19 di permukaan, dan juga virus menular lainnya seperti flu musiman."
Sistem UV-C dikembangkan dengan pemasok suku cadang mobil GHSP dan sedang diuji dalam versi G3 baru. Sistem G3, termasuk perangkat lunak yang ditingkatkan, sensor, dan daya komputasi, dikembangkan dengan perusahaan mitra termasuk Fiat Chrysler, Nvidia, dan Blackberry.
Mengingat pencahayaan ultraviolet berbahaya bagi manusia, Voyage memiliki sensor di jok untuk mendeteksi apakah ada penghuni sebelum sistem UV-C diaktifkan. Selain itu, kamera di dalam kendaraan juga memantau kabin sehingga teknisi Voyage dapat memastikan tidak ada orang yang hadir, meski dari jarak jauh.
Seperti semua industri, pengembang kendaraan otonom telah berjuang keras untuk beradaptasi dengan pandemi. Voyage, yang juga belum melanjutkan operasi perjalanan selama pandemi, mengatakan pihaknya menggunakan momen ini untuk meningkatkan kendaraan dan layanan.
Mobil Voyage melaju dengan batas kecepatan rata-rata yang lebih rendah dan lebih mudah untuk bermanuver. Ini disesuaikan dengan komitmen Voyage untuk memberi pelayanan terbaik bagi lansia dengan keterbatasan fisik atau tidak dapat mengemudi sendiri. [yub/asl/timBX] berbagai sumber