MAR 02, 2016@19:00 WIB | 2,768 Views
Ditemui seusai acara pemberian penghargaan untuk pemenang Black Innovation 2015 yang digelar hari ini, Rabu (2/3), Dwinita Larasati selaku perwakilan juri mengungkap jika "ide harus dinaikkan satu tingkat untuk menjadi inovasi dan inilah yang ditunjukkan oleh para kontestan". Seperti kita tahu, proses seleksi ketat telah dilakukan mulai dari screening ribuan inovasi/karya yang masuk menjadi50 kontestan, mengerucut menjadi 17, dan terakhir menjadi 3 terbaik.
Tiga orang yang berhasil merebut gelar inovator terbaik termasuk Algi Ramdhan Pangestu, Yulianto Hiu, dan Haidir Furqoni. Masing-masing menyuguhkan produk hasil kerja kerasnya dan menurut Tita, sapaan akrab juri bergelar Doktor Urbanism, Materials Science & Sustainable Construction dari Delft University of Technology, Delft, Netherlands, seluruh produk memiliki tingkat pemikiran kreatifnya sendiri. "Selain menghadirkan ide yang unik dan berguna, inovator juga diwajibkan untuk menerangkan secara langsung produknya, dan untuk kualitas sih boleh."
Lebih lanjut mengenai ide-ide kreatif yang ditangkap oleh dewan juri, Tita melanjutkan "kali ini memang ide mereka lebih banyak berasal dari solusi masalah sehari-hari, persis seperti yang disampaikan oleh Haidir, salah satu pemenang lewat produk setrika anti bolong, idenya muncul dari istri yang kerap lupa mengangkat setrika sehingga pakaian sering bolong terbakar."
Hal yang menarik juga ditemukan juri pada profil peserta yang ternyata tidak semuanya berlatar belakang pendidikan kreatif. "Mereka itu latar belakangnya bukan khusus untuk bidang kreatif, tapi mereka justru yang menemukan cara atau ide yang mempermudah kehidupan, dan itulah kreatif."
Ketika ditanya mengenai inovasi mana yang terbaik dari ketiga pemenang, Tita menyampaikan bahwa "ketiganya sama, sebab masing-masing punya konteksnya, ada yang memecahkan masalah kegiatan rumah tangga, satu lagi mempermudah berbelanja, dan satu lagi memberi kemudahan untuk mobilitas. Dalam hal ini, saat ini tingkat mereka sama."
Terakhir, saat membicarakan ajang Black Innovation, Tita berpendapat jika ajang ini sudah bagus, apalagi jika dilaksanakan secara berkesinambungan. "Misalkan bisa rutin saja sudah bagus, apalagi bisa mengajak lebih banyak lagi peserta, dan terutama bila bisa menyalurkan ke pemodal, pasti lebih sip!" pungkasnya. [leo/timBX]