JUL 14, 2010@00:00 WIB | 142 Views
Tak terasa 3 tahun sudah perjalanan Black Innovation Awards (BIA) menggali potensi kreatif anak negeri. Banyak hal positif yang dilakukannya hingga minat masyarakat akan ajang ini terus mengalami pergerakan positif. Peningkatan signifikan terlihat jelas dari kuantitas pendaftar yang masuk. Lihat saja jumlah peserta yang naik beberapa kali lipat sejak acara ini pertama kali digelar tahun 2007 hingga tahun 2009. Terkhusus untuk tahun 2009, kualitas desain yang ditawarkan semakin beragam dengan perhatian khusus di sisi fungsionalitas yang makin diaplikasi pada tiap produknya.
Beberapa catatan fantastis juga kerap mewarnai perjalanan BIA di tahun 2009. Tercatat dari jumlah pendaftar yang menyentuh angka 1400-an karya hingga tersortir jadi 806 karya yang memenuhi syarat dan ketentuan. Adapun beberapa kriteria dan persyaratan bisa dilihat langsung di www.blackinnovationawards.com. Untuk tema konsep sendiri terbagi 4 bagian baik itu tema rumah atau tempat tinggal, transportasi, kantor dan pekerjan serta waktu luang, hobi dan hiburan. Dan patut dicatat kalau hak cipta karya desain dalam kompetisi ini tetap dipegang oleh partisipan dan panitia hanya akan membantu proses pendaftaran ke hak cipta bila diperlukan.
Selain jadi inti acara utama nyatanya keberhasilan BIA 2009 juga ditopang road show event BIA Goes to Campus 2008 dan BIA Goes to Mall yang dilangsungkan di awal tahun 2009. Stimulus dari 2 event tersebut memang terbukti sukses mensosialisasikan acara BIA ini tidak hanya di kalangan edukatif seperti mahasiswa tapi juga kepada masyarakat awam pada umumnya. Disamping 4 hadiah utama senilai Rp. 25 Juta dan juga 1 hadiah Rp. 10 Juta untuk pemenang favorit ada juga 1 buah grand prize menarik. Adapun 1 pemenang grand prize akan diberangkatkan ke Sidney, Australia untuk mengunjungi dan menyaksikan program TV mingguan "The New Inventor" di channel ABC.
Untuk tahun ini hanya ada 3 pemenang utama karena 1 dari 3 pemenang tersebut yaitu Muhammad Rois Abidin berhasil menggondol 2 predikat juara atas karya Bagcamp dan Cankingznya. Kedua orang lainnya ialah Arif Kurnianto sang inovator Blind Gaple dan Bharoto Yekti S.Ds sang inovator Templast Sampah yang juga berhak menggondol hadiah grand prize. Untuk pemenang favorit sendiri diraih Dika Gusti Nugraha lewat karyanya E.B.I. Lewat satu malam penganugrahan yang luar biasa, acara ini jelas jadi barometer baru yang memancing sisi kreatifitas seluruh anak negri. Ayo tunjukkan inovasimu yang lain ! [mot/timBIA]